Postingan

Legenda:Manusia Berkembar Komodo

  Kisah soal sejarah hubungan darah mereka dengan hewan purba itu memang bagi masyarakat umum dianggap sebagai mitos belaka. Namun, bagi warga Kampung Komodo, ini sejarah nenek moyang mereka. "Komodo adalah saudara kami. Dia tidak akan memakan kami. Kami juga pantang membunuh  komodo ," Salman kemudian menceritakan kisah hubungan manusia dengan  komodo  di Kampung Komodo itu. Beradab-abad yang lalu, katanya, hiduplah seorang putri bernama Naga. Ia hidup dan tinggal di sebuah pulau. Sang putri kemudian menikah dengan seorang pemuda dari pulau seberang bernama Moja. Tak lama berselang, dari perkawinan kedua insan tersebut sang putri hamil dan melahirkan dua anak kembar berjenis kelamin laki-laki. Namun malang tidak dapat ditolak, kedua anak kembar tersebut ditakdirkan mempunyai bentuk yang berbeda.Satu berbentuk manusia dan satu lagi berbentuk kadal. Keadaan ini membuat Putri Naga dan Moja malu. Karenanya, anak yang berbentuk kadal dan diberi nama Sebia yang sering dipanggil Or

Legenda:Empo Rua dan Keluarga Meler

  Cerita rakyat "Empo Rua dan Keluarga Meler" yang ditulis ulang oleh Haniva Y Leo ini   berasal dari  Nusa Tenggara Timur. Dahulu, di Tanah Sano Nggoang, Manggarai Barat, hidup banyak raksasa. Para raksasa ini disebut dalam bahasa daerah setempat dengan nama Empo Rua. Raksasa selalu menjadikan manusia sebagai santapan pemuas rasa lapar mereka. Di tanah yang sama, di tengah hutan hiduplah seorang janda bernama Meler dengan lima orang anak laki-lakinya. Untuk makan, Ibu Meler harus mencari buah-buahan di dalam hutan. Suatu hari empat orang anak Ibu Meler diculik oleh seorang raksasa untuk diserahkan kepada rajanya. Namun, mereka masih beruntung bisa lolos karena diselamatkan oleh kakak pertamanya. Raja raksasa marah karena kehilangan keempat orang anak itu. Akhirnya, sang raja dan pasukannya menyerang kampung tempat tinggal keluarga Meler. Namun, berkat kecerdikan warga kampung, raja raksasa dan pasukannya dapat dikalahkan.  Cerita ini mengajarkan kepada kita agar berbuat baik

Legenda:Danau Sanonggoang

Gambar
Gunung dan danau yang terhampar di banyak lokasi di Indonesia selalu menyelipkan sejarah dan juga legenda yang diceritakan turun temurun. Salah satunya adalah Danau Sano Nggoang yang berada di wilayah Desa Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat,  Provinsi Nusa Tenggara Timur . Lupakan dulu suasana Kota Labuan Bajo yang ramai. Di Danau Sano Nggoang, kamu akan menemukan ketenangan begitu dalam. Mirip Danau Toba, Danau Sano Nggoang termasuk danau kawah atau vulkanik terluas yang berada di Nusa Tenggara Timur. Luasnya sekitar 5.500 hektar dengan kedalaman sekitar 600 meter. Itu membuat Danau Sano Nggoang menjadi salah satu danau terdalam di dunia. Danau Sano Nggoang bisa memenuhi hobi kamu yang suka trekking dan fotografi. Danau Sano Nggoang di Desa Wae Sano (Foto: Wonderin) Kamu bisa menemukan penduduk yang berada di desa-desa kecil. Mereka tinggal di rumah tradisional terbuat dari anyaman bambu. Ada juga yang terbuat dari kayu dan bata. Desa-desa di sepanjang Danau S

Kisah Mistis Poso Kuwuh dan Watu Umpu di Flores Barat

Gambar
  Leluhur orang Kolang, Kecamatan Kuwus dan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat, Flores Barat, Nusa Tenggara Timur mengisahkan kisah mistis Poso Kuwuh dan Watu Umpu. Bahkan kisah itu diketahui oleh seluruh masyarakat di Kecamatan Pacar dan Macang Pacar. Dikisahkan secara turun temurun bahwa Poso Kuwuh itu nama orang. Poso Kuwuh adalah kakak. Sedangkan adiknya bernama Watu Umpu. Kedua saudara kakan beradik ini hidup di lereng Poso Kuwuh ribuan tahun silam. Masih ditelusuri dua nama legenda itu, asal mula mereka dari mana, apakah mereka manusia pertama yang turun dari langit ataukah mereka memang sudah ada di lereng Poso Kuwus itu. Asal mula saudara kakak beradik ini, kae-ahe ini masih ditelurusi oleh para antropolog hingga saat ini. Mungkinkah mereka ini manusia pertama di kawasan Kolang. Jawabannya masih di telusuri jejak-jejak keduanya. Konon legenda Poso Kuwuh dan Watu Umpu adalah kakak beradik. Mulanya sang adik tinggal serumah dengan kakaknya. Kedua saudara ini hidup bercocok ta

Legenda Watu Umpu dan Gunung poco Kuwus,Manggarai Barat

Gambar
  Legenda Watu Umpu dan Gunung Poco Kuwus ini saya dapat dari Papa ketika kami sudah berada di Labuan Bajo. Papa sendiri mendapatkan cerita ini dari supir travel saat perjalanan dari desa Lasang ke Labuan Bajo. Sebenarnya menurut Papa, dia sudah pernah mendengar cerita rakyat atau legenda ini ketika kecil dulu. Hanya saja mungkin karena kegiatan yang sibuk atau entah karena alasan apa, Papa menjadi lupa. Jadi beginilah ceritanya. Dahulu kala ada satu keluarga yang terdiri dari kakak dan adik yang tinggal dalam satu rumah di sebuah desa. Sang Kakak sudah beristri dan istri tersebut juga tinggal bersama-sama dalam rumah tersebut. Seperti layaknya penduduk desa, sang Kakak memiliki rutinitas untuk bekerja menggarap ladang dan kebun setiap harinya. Sang Istri mengerjakan pekerjaan rumah dan ditemani oleh sang Adik. Lambat laun sang Adik entah mungkin mempunyai rasa terhadap istri sang Kakak dan mulai menggodanya. Sang Adik menggoda Istri sang Kakak ketika sang Kakak pergi bekerja menggarap

Legenda Golo Cucu dan Kampung Nuri

Gambar
  nama sebuah gunung yang menjulang tinggi. Berada di puncaknya, bagaikan mendiami istana di atas awan. Golo Cucu menyajikan semua yang kita impikan. Keindahan alam sekelilingnya memesona. Dapat menyaksikan semburat kemuning sang mentari pagi seakan menyapa dengan mesrah bumi yang masih ditutupi kabut tipis agar segera bangun memuliakan Sang Pencipta. Golo Cucu, terletak di sebelah atas Kampung Nuri, Desa Kempo, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur. Sekira 2 km jaraknya dari Kampung Rekas, pusat Kedaluan Kempo yang kini menjadi wisata rohani Gereja Tua Rekas.   Menuju Golo Cucu, kita bisa melintasi jalan beraspal berkelok-kelok sampai di pekuburan Langka Cobok (Tempat Pekuburan Umum warga Kampung Nuri, Nara dan Ranggawatu). Dari pekuburan itu, sekitar 10 menit lagi kita tiba di puncak Golo Cucu. Liukan jalan Trans Flores di tengah rimbunan kemiri di bawah bayangan Golo Tantong hingga panorama persawahan Lembor dengan latarbelakang pegunungan Surun

Legenda Loke Nggerang

Gambar
  Konon sebelum tahun 1111 hiduplah seorang gadis cantik yang dikenal bernama Loke Nggerang di Ndoso, wilayah Kabupaten Manggarai Barat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kecantikannya tak ada tandingan hingga ia diincar Raja Bima di Pulau Sumbawa, Raja Goa asal Sulawesi dan Raja Todo di Manggarai untuk menjadikannya permaisuri. Daripada menjadi rebutan dan dimadu para raja, putri jelita itu memilih mati. Semangat perempuan Flores (NTT) menerobos kentalnya budaya patriarki tercermin dalam kisah legenda asal Manggarai ini.Loke Nggerang, demikian nama bidadari yang dikenal masyarakat Manggarai di Pulau Flores dari generasi ke generasi. Nama itu kemudian menjadi nama gendang tabuh terbuat dari kulit manusia yang masih tersimpan di Niang Todo, Desa Todo, Kecamatan Satarmese Utara, 45 Km dari Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai. Loke dalam bahasa setempat artinya kulit putih, bersih dan cantik. Nggerang artinya memancarkan cahaya. Meski berupa gendang tabuh, tak sembarang orang menabu